Italia Siap Beralih ke 'Darah Muda'
Jakarta - Penampilan mengecewakan Italia membuat si juara bertahan harus pulang kampung jauh lebih cepat. Orang nomor satu di Federasi Sepakbola Italia (FIGC) pun langsung angkat bicara minta pembenahan besar-besaran, salah satunya dengan regenerasi pemain.
Kekalahan 2-3 dari Slovakia, Kamis (24/6/2010), melahirkan sejumlah catatan buruk untuk Italia. Ini kali pertama mereka kandas di Piala Dunia tanpa memenangi satu laga pun, dengan rekor kebobolan terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan, dan bersama Prancis jadi dua finalis pertama yang out di fase grup.
"Kami semua tahu betapa pentingnya sepakbola di negara kami dan kami sudah mengecewakan puluhan juta fans. Kami harus realistis. Inilah faktanya," sesal Presiden FIGC Giancarlo Abete seperti dikutip dari Yahoosports.
Kegagalan itu sekaligus mengakhiri kebersamaan pelatih Marcello Lippi yang akan digantikan oleh Cesare Prandelli mulai 1 Juli nanti. Kini Prandelli dan FIGC pun dituntut untuk sesegera mungkin bisa membangun kembali timnas Italia yang solid.
"Kami harus mengembangkan sebuah strategi untuk memulai kembali. Masalah yang ada saat ini bukannya baru muncul kemarin. Itu sudah ada di sana untuk beberapa waktu. Kami memiliki tugas untuk mulai dari awal," tegas Abete.
Salah satu aspek yang dikritik mengenai skuad Italia di Piala Dunia 2010 adalah perkara usia. Dengan sembilan pemain berusia di atas 30 tahun, para punggawa Gli Azzurri dinilai terlalu tua. Beruntung Prandelli yang akan mewarisi posisi Lippi dikenal bertangan dingin mengurusi pemain muda.
"Prandelli dipilih karena kemampuannya bekerja dengan pemain muda. Dan harus dilihat bahwa kami mengikatnya dalam perjanjian empat tahun. Kami membidik jauh ke depan," lugas Abete.
Semoga artikel Italia Siap Beralih ke 'Darah Muda' bermanfaat bagi Anda.
Posting Komentar