Dunga: Tak Ada Lagi Tim Unggulan
Durban - Kepulangan Prancis dan Italia menjadi bukti tak ada lagi istilah 'tim unggulan' di Piala Dunia 2010. Favorit sekalipun bisa saja keok jika tak main bagus.
Setidaknya itulah yang dikatakan pelatih Brasil Dunga merespons tersingkirnya juara bertahan Italia dan finalis Piala Dunia 2006 Prancis. Keduanya menjadi
juru kunci di grup masing-masing dan terpaksa pulang penuh rasa malu karena kalah bersaing walau jadi unggulan.
Italia ditekuk Slovakia 2-3 dalam laga terakhirnya, Kamis (24/6/2010) malam WIB. Fabio Cannavaro dkk harus takluk pada Martin Skrtel dkk, yang baru mencicipi gelaran Piala Dunia untuk pertama kalinya. Hasil ini mengusir mereka dari Afsel setelah dua partai sebelumnya hanya mampu bermain imbang.
Setali tiga uang dengan Italia, Prancis harus tersungkur di babak grup dengan hanya meraih poin satu. Pasukan Raymond Domenech tak berkutik melawan Meksiko
dan Afsel serta hanya mampu meraih imbang kontra Uruguay. Kekisruhan internal tim seolah menjadi pelengkap bencana 'Tim Ayam Jantan'.
"Argentina dan Brasil sudah sering di bawah tekanan. Kami harus berkembang. Lupakan sebutan 'tim unggulan'. Jika tidak bermain baik, maka Anda akan
tereliminasi," beber Dunga di Soccernet.
Bagi mantan pemain tengah Brasil ini, sepakbola sudah memasuki era globalisasi. Para pemain terbaik dari seluruh dunia kini berkumpul di klub-klub terbaik
Eropa. Kenyataan inilah yang membuat negara-negara peserta Piala Dunia menjadi lebih sejajar.
"Sejak lama berkembang sebuah tradisi, di mana tim yang dasarnya kuat bisa tiba-tiba menang. Sementara para pemain yang berada di tim 'lemah' justru berasal dari klub-klub terbaik dunia, seperti Barcelona, Real Madrid dan Chelsea, contohnya Pantai Gading. Oleh karena itu, kami harus selalu waspada," tambahnya.
Tim asuhan Dunga akan melakoni laga terakhirnya di babak grup malam nanti kontra Portugal. Poin enam yang sudah digenggam sudah memastikan Tim Samba lolos ke babak 16 besar.
Semoga artikel Dunga: Tak Ada Lagi Tim Unggulan bermanfaat bagi Anda.
Posting Komentar